Syarikat Dagang Malaysia bantu keluarga TKI korban Gempa


PARIAMAN,Kepedulian para donatur atas bencana gempa yang terjadi di Kabupaten Padangpariaman khususnya bagi korban gempa patut diacungkan jempol. Sebagai bentuk keikutsertaan merasakan penderitaan dan beban para korban, donatur-donatur tersebut berlomba-lomba memberikan bantuan.

Seperti yang dilakukan salah satu perusahaan kilang (Pabrik, red) Carsem SDN BHD dari Malaysia ini contohnya. Lewat sumbangan yang dikumpulkan dari seluruh karyawan dan pimpinan, Carsem SDN BHD memberikan bantuan senilai 39 ribu ringgit Malaysia atau hampir sebesar Rp107.250.000 dengan kurs Rp2.750 kepada orangtua 78 TKI asal Kabupaten Padangpariaman dan Kota Padang. Masing-masing TKI mendapatkan bantuan sebesar 500 Ringgit Malaysia atau senilai Rp1.375.000. Bantuan langsung diserahkan manajemen Carsem SDN BHD melalui PT Hasta Insan Perkasa sebagai perusahaan penyedia tenaga kerja para TKI tersebut, di PT Hasta Insan Perkasa Cabang Punggunglading Kecamatan Pariaman Selatan beberapa waktu lalu.

Perwakilan Pimpinan Carsem SDN BHD Malaysia, Mrs Kawita dan Mrs Idawati mengakui pemberian bantuan itu sebagai wujud keprihatinan atas musibah gempa yang terjadi terutama yang menimpa para TKI yang bekerja di Carsem SDN BHD Malaysia. Bantuan itu diharapkan dapat meringankan beban para korban gempa.

Kawita menyebutkan saat ini ada sekitar 800 orang TKI asal Indonesia yang bekerja disana. Sedangkan TKI yang menjadi korban gempa sebanyak 78 orang. Keseluruhan bantuan diperolah dari seluruh karyawan dan pimpinan diantaranya sebesar 10.800 Ringgit Malaysia dari karyawan dan 28.800 Ringgit Malaysia dari unsur pimpinan dan perusahaan. Bantuan itu diberikan kepada 67 orang TKI melalui jasa PT Hasta Insan Perkasa dan 11 orang dari PT Dian Jogja Perdana.

Dia menegaskan tidak ada kesenjangan yang dilakukan oleh pihak perusahaan terhadap para pekerja. Semua pekerja katanya tidak dibedakan, baik itu yang berasal dari Indonesia maupun dari Malaysia sendiri. "Kita menggunakan prinsip penyamarataan," katanya dengan logat melayunya.

Direktur Marketing Pusat PT Hasta Insan Perkasa, Agustoni Sitorus didampingi Direktur Utama PT Hasta Insan Perkasa, Efendi Pane dan Kepala Cabang Punggunglading PT Hasta Insan Perkasa, Yuna Afrida meminta agar pemerintah daerah setempat untuk kedepannya dapat membantu dalam proses penempatan tenaga kerja yang berasal dari putra-putri Kabupaten Padangpariaman keluar negeri. Selama ini akunya, pihaknya sebagai perusahaan penyedia tenaga kerja keluar negeri terutama ke Malaysia telah memberikan pelayanan terbaik. Tujuannya jelas untuk peningkatan ekonomi keluarga. "Kami juga memohon kepada pihak keluarga agar mempercayakan kelurganya kepada kami. Kami akan selalu menjaga dan memberikan yang terbaik atas hak-hak para TKI," ungkap Agustoni.

Diakuinya, saat ini memang ada sedikit permasalahan namun bukan disebabkan oleh kondisi kerja, tapi berasal dari kondisi TKI itu sendiri seperti meninggal dunia. Selama ini katanya, hal itu bukan disebabkan oleh masalah yang berhubungan dengan kerja, tapi berhubungan dengan masalah diluar kerja. "Meskipun demikian kita tetap peduli dengan melakukan pemulangan ke daerah asal TKI tersebut. Selama ini pun belum ada pihak keluarga yang komplain kepada kita," kata Agustoni.

Dia menegaskan, melalui peningkatan jumlah TKI yang difasilitasi PT Hasta Insan Perkasa keluar negeri setiap tahunnya diakuinya sebagai wujud kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan penyedia tenaga kerja dipimpinnya. "Malah target setiap tahun sebanyak 900 orang TKI, grafiknya terus mengalami kenaikan. Ini sebagai jawaban kepercayaan masyarakat dengan perusahaan kita," jelas Agustoni.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Padangpariaman, Ibrahim mengaku keberadaan Penyedia Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) sebagai salah satu wujud pengurangan angka pengangguran. Namun demikian, menyikapi permasalahan yang pernah berkembang atas kondisi TKI setelah berada diluar negeri, Ibrahim berharap agar pihak-pihak yang berkepentingan didalam proses penyaluran TKI ini benar-benar melaksanakan hak dan kewajibannya dengan baik. Sehingganya, permasalahan tersebut tidak lagi terjadi. "Kita berharap agar pihak-pihak yang berkompeten dalam hal ini dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan aturan yang ada. Jangan sampai merugikan salah satu pihak, terutama para TKI itu sendiri," harapnya.

Komentar

Postingan Populer