Orang Minang di Pekanbaru,Jangan memposisikan diri sebagai tamu lagi.


PEKANBARU,Apabila dihitung secara persentase, maka suku Minangkabau menempati urutan terbanyak berdiam di Pekanbaru. Sebab, dari 779.899 jiwa penduduk yang mendiami ibu propinsi Riau itu, 37,7 persen di antaranya adalah Minangkabau, termasuk di dalamnya masyarakat Kurai Limo Jorong (Bukittinggi).

Sementara, suku Melayu menempati urutan dua terbanyak, yakni 26,1 persen. Suku Jawa pada urutan ketiga (15,1 persen), disusul Batak (10,9 persen), Sunda (1 persen), Banjar dan Bugis masing-masing (0,2 persen). Sehingga menurut Wakil Walikota Pekanbaru, Drs. Erizal Muluk, hal itu berpengaruh pada keharmonisan hubungan sosial yang telah dibina.

"Orang Bukittinggi yang berada di Pekanbaru, kehadirannya tidak lagi sebagai tamu, namun diharapkan sebagai masyarakat yang penuh tanggungjawab bagi pembangunan ibu propinsi Riau itu,"kata Erizal Muluk, yang juga putera Pintu Kabun, Bukittinggi itu, di sela-sela Milad ke-63 dan pelantikan pengurus Ikatan Keluarga Kurai V Jorong Pekanbaru (IKKP), Selasa.

Karena dengan cara itu pula, pepatah "di maa bumi dipijak di situ langik dijunjuang", dapat benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tanpa harus menanggalkan identitas asal-usul. Di sisi lain, keharmonisan hubungan antar warga Bukittinggi yang berada di Pekanbaru, tentunya dituntut pula agar tetap dipertahankan.

Makanya Erizal berharap, berbagai permasalahan negatif yang mungkin timbul dapat diminimalkan. Bahkan, lebih jauh lagi kita berharap masyarakat Kurai V Jorong mampu mendukung semua program pembangunan di Pekanbaru.“Kepedulian sosial kita tingkatkan,”tegas Erizal. 

Sebab, melalui nilai-nilai luhur seperti tolong-menolong dan kepedulian sosial terhadap kepentingan lingkungan tempat tinggal dapat diantisipasi kemungkinan adanya pendatang baru yang berpotensi menyulut terjadinya konflik. Ia mencontohkan kemungkinan adanya pelaku bom yang memiliki identitas diri sebagai penduduk Pekanbaru. “Kemungkinan itu harus antisipasi sedini mungkin dengan sikap kepedulian terhadap warga di sekitar tempat domisili,” ujarnya.

Sekaitan itu pula, Walikota Bukittinggi, H. Ismet Amzis, SH., mengharapkan perlunya keikursertaan warga Pekanbaru yang berasal dari Bukittinggi dalam setiap aspek pembangunan di kota minyak itu. Namun, perhatian terhadap kampung halaman tetap diberikan, karena sanak-saudara di Bukittinggi juga menantikan kiprah dan sumbangsih serta pemikiran dalam kerangka kemajuan Bukittinggi di masa datang.

Terhadap kepengurusan IKKP tersebut, menurut Ismet Amzis, merupakan wadah untuk menghimpun dan menyalurkan aspirasi, di samping mengayomi masyarakat Kurai V Jorong yang merantau di Pekanbaru. Sehingga kepengurusan IKKP diharapkan dapat menjalin kerjasama dan koordinasi yang baik dengan jajaran di Pemko Pekanbaru.

Komentar

Postingan Populer