SBY tak hadir,Peringatan HKSN tetap meriah


PAYOKUMBUAH,Tidak datangnya Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ke arena Peringatan Hari Kesetiawanan Sosial Nasional (HKSN) 2009 Selasa (22/12)tak membuat greget acara berkurang.

Buktinya, di tengah derasnya air hujan yang menyiram Kota Payakumbuh, Menko Kesra Agung Laksono tetap sumringah memimpin.

Agung Laksono sendiri mengatakan, peringatan HKSN kali ini tetap sukses dan berlangsung lancar. Ini membuktikan Kota Payakumbuh mampu melaksanakan kegiatan bertaraf nasional.

Soal nilai sosial, sejak lama Indonesia telah memiliki nilai hakiki yaitu kepedulian sosial. Sebab, itulah seperti ditambahkan oleh Mensos Salim Segaf Al Jufrie, setiap terjadi kesusahan masyarakat Indonesia selalu turut datang membantu saudaranya yang lain.

Peringatan HKSN 2009 terasa sangat membahana. Ditambah tampilnya taruna siaga bencana (Tagana) Indonesia yang memperagakan penenganan bencana secara sistematis. Tampil pula marching band PT Semen Padang yang dikawal langsung Dirut Endang Irzal.

Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2009 tingkat nasional yang dipusatkan di GOR Kubu Gadang Kota Payakumbuh, berlangsung sangat meriah. Gerimis membasahi bumi Kota Batiah, sejak subuh hari tidak mengurangi kemeriahan even nasional itu.

Meski Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tidak jadi datang dan diwakili oleh Menko Kesra, Agung Laksono bersama Mensos, Salim Segaf Al Jufrie, tapi antusias warga menyambut rombongan Menteri itu, di pusat kota sangat luar biasa. Ribuan pelajar dengan bendera merah putih mini dari kertas di tangan, melambai ke arah rombongan Menteri di pinggir jalan yang dilewati.

Sebelum memasuki lokasi acara, rombongan disambut dengan tarian pasambahan pelajar SLTA Payakumbuh. Rombongan didampingi Gubernur Sumbar, Marlis Rahman, Walikota Payakumbuh, H. Josrizal Zain, Wawako, H. Syamsul Bahri, Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Wilman Singkuan, anggota Muspida Sumbar serta sejumlah pejabat Eselon I di jajaran Kementerian Sosial.

Menko Kesra Agung Laksono, sebelum memulai pidato, menyampaikan maaf kepada warga Sumatera Barat, atas tidak hadirnya Presiden SBY ke Payakumbuh.

"Agenda Pak SBY sangat padat sekali di Jakarta, sehingga beliau berhalangan hadir disini. Dan beliau meminta permohonan maaf dari warga Sumbar," ujarnya.

Selanjutnya acara tersebut dilanjutkan dengan pemberian piagam penghargaan kepada para pengusaha, organisasi atau badan yang telah berjasa di bidang usaha sosial. Serta kepada karang taruna yang berprestasi organisasi sosial dan pekerja sosial masyarakat yang berprestasi di tingkat nasional diserahkan oleh Menteri Sosial, Salim Segaf Al-Jufri.

Sebelum menyerahkan piagan tersebut, Mensos, Salim Segaf Al-Jufrie menyampaikan, peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) hendaknya dilakukan tidak sekadar kegiatan seremoni. Namun, menjadi sebuah solidaritas nyata dengan membantu antarsesama.

"HKSN jangan jadi seremoni, tapi bukti bahwa solidaritas kita tak luntur di tengah bencana yang melanda. Bencana justru memperkuat solidaritas nasional," ujarnya.

Mensos juga mengatakan, HKSN sangat penting karena mengingatkan bangsa dan rakyat Indonesia pada momentum 20 Desember 1948 lalu, ketika seluruh rakyat mendukung pembebasan ibukota negara Yogyakarta dari serangan kolonial Belanda.

Sekaitan dengan itu, ia melihat dengan semangat pembebasan Yogyakarta itu, maka peringatan HKSN hendaknya dapat menjadi semangat menggelorakan solidaritas nasional antarsesama anak bangsa. Mensos juga mengatakan bahwa dalam rangka HKSN dilakukan rehabilitasi sebanyak 1.100 rumah tak layak huni, pembangunan WC untuk 1000 rumah, bantuan usaha produktif untuk penyandang catat/anak terlantar senilai Rp554 juta dan gerakan nasional donor darah. Dalam kegiatan rehabilitasi ribuan rumah tak layak huni itu, dilaksanakan oleh pihak TNI.

Sementara itu, Walikota Payakumbuh, H. Josrizal Zain, juga menyampaikan kalau sebagai tuan rumah kota Payakumbuh mempunyai keterbasan. "Dengan segala keterbatasan itu, kita berusaha menjadi yang terbaik," ujarnya.

Bukan itu saja, tambahnya, antusias dari masyarakat sangat tinggi dan mendapat respon yang sangat positif. Karena ajang HKSN merupakan tempat berpromosi bagi kota Payakumbuh disamping juga sebagai acara hiburan bagi masyarakat.

Peragaan TAGANA

Di Lapangan Kubu Gadang itu dipertontonkanlah demonstrasi kemampuan Taruna Siaga Bencana (Tagana). Jika di Indonesia seluruhnya telah ada 30 ribu orang anggota Tagana, kemarin 1.000 Tagana sengaja diturunkan untuk melakukan aksi siap bencana itu.

Menko Kesra Agung Laksono, Mensos Salim Segaf Aljufrie, dan puluhan pejabat negara yang menghadiri puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2009, di gelanggang olahraga Kubu Gadang Payakumbuh, Selasa (22/12) siang.

Simulasi Penanggangan Bencana memperagakan kesiapan para Tagana, dalam mengevakuasi korban bencana. Baik bencana yang terjadi di darat maupun di perairan. Agung (13) sang crosser nasional asal Payakumbuh kemudian tampil. Ia juga anggota Tagana.

Menko Kesra Agung Laksono dan Mensos Salim Segaf Aljufrie, nampak cukup puas. Bersama Gubernur Sumbar Marlis Rahman, Wali Kota Payakumbuh Josrizal Zain, Ketua Umum HKSN Tinton Soeprapto.

"Are you ready (apakah kamu siap)?" Agung Laksono yang berkali-kali dijawab "Siap!" oleh ribuan Tagana.

Selepas itu, ribuan Tagana langsung mendaulat Agung Laksono sebagai pembina Tagana Nasional. Prosesi pendaulatan ini ditandai dengan pemasangan pin kepada Agung Laksono oleh Duta Tagana Nasional 2009 Marcella Zalianty. Marcella datang bersama teman dekatnya pembalap nasional Ananda Mikola.

Mensos Tak Kenal Pahlawan

Mensos RI Salim Assegaf Aljufrie tampaknya harus ulang belajar sejarah. Ketika ditanyai tentang Hari Bela Negara, ia balik bertanya. Keputusan Presiden Nomor 28 tahun 2006, tentang Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) 1948-1949 sebagai Hari Bela Negara, ternyata tidak diketahuinya.

"Apa? Keppres yang mana?" ucapnya.

Menteri asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini kemudian menjawab diplomatis. "Kalau tahun ini belum diperingati, tahun depan kita peringati secara nasional," ucapnya sambil berjalan dengan wartawan.

Rupanya, Salim Segaf Aljufrie tidak hanya belum tahu dengan Keppres Nomor 28 tahun 2006 Hari Bela Negara. Ketika seorang reporter Padang TV menanyakan, bagaimana status kepahlawanan Syafrudin Prawiranegara yang memimpin PDRI di Sumatera Tengah?

Sang menteri ternyata juga belum tahu dengan Syafrudin, yang demi menyelamatkan republik dari Agresi II Belanda, rela melakukan perjalanan panjang. Mulai dari Bukittingi, Halaban (Limapuluh Kota), Bangkinang, Lipek Kain, Kiliran Jao, Teluk Kuantau (Riau), Sungai Dareh (Dharmasraya), Abai Sangir, Bidar Alam (Solok Selatan), hingga balik lagi ke Padang Jopang, Koto Tinggi, dan Koto Kociak di Kabupaten Limapuluh Kota.

"Siapa Syafrudin Prawiranegara?" Oh, Ketua PDRI,"ucapnya, setelah kembali dijelaskan oleh wartawan.
 

Komentar

Postingan Populer