LBH temukan Korupsi Bantuan Gempa


PADANG,Lembaga Bantuan Hukum (LBH)  Padang menemukan ratusan kasus dugaan mark up dana bantuan uang lauk pauk bagi korban gempa Sumatera Barat.

Dari data posko pengaduan yang dibuka LBH, kasus yang terjadi hampir merata di Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman.

"Kasus yang kita temukan dari pengaduan masyarakat tidak hanya mark up. Banyak kasus lain yang kita terima," kata Ardisal, koordinator posko, saat berdiskusi di Sekretariat AJI Padang, Selasa 8 Desember 2009.

Menurutnya, jumlah kasus mark up penyaluran uang lauk pauk terjadi pada 105 kepala keluarga. Penurunan jumlah KK penerima ULP terjadi pada 45 kasus, sementara data fiktif tercatat 43 KK.

Lalu, sebanyak 226 KK mengalami pemotongan dana bantuan uang lauk pauk. Dari data tesebut LBH mencatat total pengaduan yang diterima mencapai 343 KK korban gempa 7,9 SR akhir September lalu.

"Kita sudah teruskan sejumlah kasus mark up yang terjadi di Padang ke polisi," kata Ardisal. Atas temuan-temuan tersebut,  LBH meminta pemerintah memverifikasi ulang data kerusakan yang  diakibatkan gempa.

Menurut data yang dilansir pemerintah, gempa menyebabkan 114.797 unit rumah rusak berat, 67.198 unit rusak sedang, 67.838 unit rusak ringan. Gempa juga mengakibatkan ribuan fasilitas umum hancur.

Ribuan nyawa ikut menjadi korban akibat bencana gempa. Kerugian materi ditaksir mencapai Rp 21,5 triliun.[VivaNews]

Komentar

Postingan Populer