5 Tahun Hidup dengan Kelamin Ganda


"Tak seorang pun Orang Tua di dunia ini mengharapkan Anaknya lahir dalam keadaan Cacat dan tak seorang pun anak berharap terlahir dalam keadaan tak Normal,Namun semua itu adalah Kehendak dari Yang Maha Kuasa"

SOLOK,Muhammad Rafi, 5 penderita intersek (kelamin ganda) hingga kini nasibnya masih terkatung-katung. Harapan keluarga untuk dapat mengoperasinya belum juga kesampaian. Bahkan bantuan dari pemerintah pun belum juga datang ke rumah itu. Sementara kedua orang tuanya, Misrianto, 42, dan Ernawati, 40 terus berharap akan datang orang yang memberikan bantuan untuk biaya operasinya.

Melihat perkembangan keadaan M Rafi, di rumahnya kawasan Jorong Kandangjambu, Kenagarian Kotoanau, Kecamatan Lembangjaya, Kabupaten Solok, Kamis (10/12) belum ada tanda-tanda mengembirakan keluarga tersebut. Neneknya, Murnis, 60, menuturkan, beberapa hari lalu baru ada warga yang datang memberikan bantuan kepada anaknya untuk pengobatan Rafi. Tapi, MUrnis menganggap bantuan tersebut jauh dari yang diharapkan. "Palingan bantuan itu hanya sekadar untuk penambah biaya makan sehari-hari.

Kebetulan saat itu, Rafi diajak ayahnya Misrianto pergi ke luar rumah. Murnis berharap banyak sekali akan datangnya aparatur pemerintah untuk melihat kondisi terakhir Rafi dan dapat rujukan untuk dioperasi.

Sementara itu, Camat Lembangjaya Aliber Mulyadi mengatakan baru mengatahui keadaan salah seorang warganya itu. Dia mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk turun dan menangani Rafi.

Sedangkan untuk bantuan, Aliber mengaku semua itu dapat saja dilakukan, asalkan keluarga korban dan Walinagari Kotoanau mengajukan surat atau proposal untuk diserahkan pemerintah kabupaten (Pemkab) Solok.

"Warga itu memang berhak mendapatkan perhatian dari pemerintah. Namun, untuk soal dana semua itu ada prosedurnya. Mestinya keluarga korban membuat surat ke camat dan kami (camat) akan membantu Rafi itu nantinya," tangkas Aliber.

Rafi menderita kelamin ganda itu sejak lahir. Kedua kelaminnya itu dapat berfungsi sampai Rafi berusia dua tahun. Setelah usia itu, hanya kelamin perempuan Rafi yang aktif hingga saat usianya lima tahun sekarng.

Tahun depan Rafi akan masuk sekolah, tapi dia masih memiliki kelainan. Saat ini saja, Rafi mulai bertanya-tanya tentang keanehan yang terdapat pada kelaminnya kepada kedua orangtua anak itu.

Dalam keseharian, tabiat Rafi seperti anak laki-laki. Mulai cara berpakaian, nama, tingkah laku dan cara bicara. Sementara saat buang air kecil ia seperti anak perempuan dengan harus menjongkong, karena saluran perempuan yang aktif.  Erna, ibu Rafi merasa gundah dengan kondisi anaknya itu.

Komentar

  1. Mudah-mudahan ado Dunsanak kito nan mampu tagugah ntuak mambantu Saudaro kito nan malang tsb.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer