Malam Tahun Baru 2010,Kawasan Jam Gadang akan ditutup


BUKITTINGGI,Pada pergantian tahun baru 2009-2010 ini, pemko Bukittinggi akan menutup kawasan Jam Gadang. Penutupan itu, menurut walikota Bukittinggi, H. Ismet Amzis, setelah melalui persetujuan lengkap dengan semua pihak.

"Kita sudah mengadakan rapat lengkap, terutama dengan Muspida, MUI, LKAAM, insan pariwisata (PHRI, Asita dan HPI), termasuk dengan ormas Islam dan SKPD terkait,"kata Ismet Amzis.

Dikatakan Ismet, kesimpulan rapat lengkap itu bukan berupa menutup Jam Gadang, melainkan menutup kawasan Jam Gadang. Hal itu dilakukan agar "empat mata" Jam Gadang itu melihat masyarakat Bukittinggi pada malam tahun baru.

"Makanya yang diamankan itu adalah kawasan Jam Gadang dan bukan menutup Jam Gadang,"jelas Ismet.

Sehingga pada malam pergantian tahun itu, tidak ada lagi orang melepas petasan dan kembang api di Jam Gadang. Karena dikhawatirkan, akan merusak landmark Jam Gadang.

Jam Gadang ini tidak hanya landmark Bukititnggi, tetapi sudah menjadi landmark Internasional.

"Kita tidak ingin terjadinya keributan dan lain sebagainya karena orang bertumpu di kawasan yang tidak luas tersebut, "tegas Ismet.

Penutupan Jam Gadang juga untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di kawasan Jam Gadang yang dilakukan oleh generasi muda yang datang dari berbagai daerah.

"Makanya, di kawasan Jam Gadang itu dipasang alat penerangan, termasuk di kawasan Tugu pahlawan tak dikenal, Benteng dan lokasi lainnya", ujar Ismet

Pemindahan akses Jalan dalam Kota
Demi terciptanya keamanan memasuki Perayaan Natal dan akhir tahun ini, berbagai persiapan terus di upayakan Oleh Polresta Bukittinggi. Pada intinya akan memberi pengamanan di tempat perayaan Natal serta menutup akses kendaraan masuk ke dalam Kota pada tahun baru mendatang.

Seperti yang disampaikan dalam ekspos Kapolresta Bukittinggi AKBP Eko Parasetyo Siswanto beberapa waktu lalu, kalau Bukittinggi sebagai salah satu pusat tujuan masyarakat dari berbagai daerah di Sumatera Barat bahkan dari luar Provinsi untuk menghabiskan malam pergantian tahun, berdasarkan efaluasi dari tahun sebelumnya, berbagai antisipasi untuk mengatasi permasalahan terjadi sebelumnya telah diupayakan dengan berbagai langkah-langkah. Dalam hal ini juga termasuk pengamanan tempat perayaan natal tahun ini.

Dijelaskan Kapolresta, yang tidak kalah pentingnya dilakukan yaitu pengamanan pada perayaan natal di Bukittinggi. Untuk itu, pihaknya telah mempersiapkan beberapa personil untuk pengamanan. Dari data yang diperoleh oleh pihak Polresta Bukittinggi, pusat perayaan natal itu sendiri ada pada tiga tempat, yaitu, gereja Katholik, Protestan dan di gereja Bethel.

Sedangkan rangkaian acaranya sendiri akan dimulai pada tanggal 24 Desember sampai 31 Desember 2009. Antisipasi yang dilakukan yaitu, pencegahan adanya teror Bom dan lainnya, serta pengamanan lalu lintas sekitar tempat peribadatan itu sendiri.

Sedangkan antisipasi yang dilakukan untuk menyambut tahun baru di Bukittinggi, terang Kapolresta, yaitu untuk menghindari kemacetan di dalam Kota, pada tanggal 31 Desember 2009 pukul 17.00 WIB dimulai menutup jalur kendaraan masuk ke dalam Kota dan selanjutnya bisa menggunakan beberapa jalur alternatif yang tidak perlu melewati Kota.

Pemberian izin yang boleh memasuki Kota hanya kendaraan khusus, yaitu Ambulance, Pemadam Kebakaran, serta mobil patroli polisi sendiri. Jadi pada pukul 17.00 WIB tersebut, pihak polresta sudah mulai melakukan sterilisasi kendaraan di dalam Kota. Khusus untuk kendaraan yang ada di seputaran pasar atas, pada hari yang sama, pukul 16.00 WIB sudah harus mulai membawa kendaraannya keluar dari areal itu.

Sebagai antisipasi kendaraan pengunjung Bukittinggi, pihak Polresta Bukittinggi sudah bekerjasama dengan beberapa pihak terkait mengenai lahan parkir yang sudah disepakati yaitu sebanyak 10 tempat, yaitu, asrama Kodim 0304 Agam sekitar lapangan kantin, stasiun, jalan Panorama, jalan A Rivai atau depan RSAM Bukittinggi, Banto Trade Center, Pasar Banto, Tangah Jua, Jalan Sudirman mulai dari Simpang Kapela sampai simpang Kangkung. Untuk lebih jelasnya pada hari tersebut, Satlantas dan Bina Mitra Polresta Bukittinggi juga akan memberikan sosilisasi dengan berkeliling.

Untuk operasi lilin 2009 ini sendiri pengamanan natal dan tahun baru, dijelaskan kalau anggota Polresta Bukittinggi akan dilibatkan sebanyak 250 orang dan ditambah dari berbagai pihak lain, seperti dari Sub Den POM, Kodim, Polri, LLAJ, Satpol PP, Dinas Kesehatan serta Pramuka dengan total sebanyak 400 orang.

Pos Pengamanan (PAM) sendiri juga akan didirikan di dua tempat yaitu, di sekitar jam gadang dan sekitar lapangan Kantin Bukittinggi. Mengenai juru parkir sendiri, di kantong-kantong parkir itu sendiri, pihak Polresta Bukittinggi sudah berkoordinasi dengan pemuda setempat yang lahannya digunakan untuk parkir pada malam tahun baru. Selain itu, beberapa anggota polisi juga akan melakukan patroli dan penempatan anggota di tempat-tempat parkir yang juru parkirnya tidak ada.
Sehingga, pengamanan kendaraan sendiri ketika ditinggal akan lebih terjamin dan pemilik sendiri tidak merasa cemas meninggalkan kendaraannya dalam waktu yang lama.

"Untuk malam pergantian tahun nanti, pengamanan akan kita pusatkan di dua tempat yaitu di seputaran jam gadang, sebab berbeda dengan tahun lalu, kalau untuk kali ini jam gadang tidak ditutup lagi dan sudah pasti masyarakat akan kembali ramai di sekitar itu serta di sekitaran lapangan kantin.

Sebab bertepatan dengan malam pergantian tahun itu, penutupan pesta rakyat dagang dan industri Pedati Nusantara IX juga akan digelar di Lapangan kantin sehingga kerumunan massa akan tepecah dan untuk keamanan harus ditingkatkan. Dalam hal ini kami hanya mengingatkan pada masyarakat, pada malam pergantian tahun tersebut, agar jangan membawa perhiasan yang terlalu mencolok dan mengundang terjadinya tindakan kejahatan," papar Kapolresta menghimbau. 

Komentar

Postingan Populer