SOLOK SELATAN dihantam Banjir

SOLOK SELATAN---Banjir dan longsor yang menghantam dua kecamatan di Solok Selatan, Rabu (17/2) lalu masih menyisakan kekhawatiran. Dua Kepala Keluarga (KK) di Jorong Bancah, Nagari Pakan Rabaa Tangah, Koto Parik Gadang Diateh, hingga Jumat (19/2) ini masih mengungsi

Akibat derasnya kikisan aliran air, rumah milik keluarga Idel dan Yan nyaris tumbang di lereng sungai. Jarak dua bangunan kayu itu hanya tersisa beberapa meter dari pinggir sungai. Dengan kondisi yang cukup mengkhawatirkan itu, mereka terpaksa mengungsi ke rumah saudara sejak tiga hari terakhir.

"Kita khawatir kalau hujan deras lagi, rumah mereka bisa terjun ke sungai itu karena jaraknya yang sudah sangat dekat. Sehingga dua keluarga itu sekarang mengungsi di rumah yang lebih aman,"ujar wali nagari Pakan Rabaa Tangah, Jasman.

Banjir dan longsor tiga hari lalu juga meluluh lantakkan tanaman padi milik warga. Catatan kantor wali nagari Pakan Rabaa Tangah, sebanyak 107 hektar areal sawah rusak berat akibat longsor. Lahan tersebut merupakan tanaman padi yang baru berumur 30-40 hari. Bahkan ada juga yang siap panen.

"Dipastikan hanya sekitar 20 hektar yang masih bisa diharapkan. Selebihnya, memang indak ado lai alias gagal panen,"lanjutnya.

Kerusakan terparah dan paling besar terjadi di Jorong Balun. Selanjutnya Jorong Batanglimpaung, Bancah, Batanglolo, Batanglolo Sungairambutan, Batanglolo Ateh, Batanglolopanduang. Selain sawah, kolam ikan milik warga di tujuh jorong tersebut juga amblas. Ikan-ikan hanyut terbawa arus.

"Di Jorong Batanglolopanduang ada dua rumah warga yang terendam lumpur hingga 50 cm. Tapi malam itu juga rumahnya sudah bisa ditempati,"katanya.

Tasman menyatakan total kerugian akibat longsor dan banjir ditaksir mencapai Rp.500 juta lebih.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solsel Yulian Efi menyebutkan hingga saat ini hanya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang telah menyerahkan laporan taksiran kerugian akibat banjir dan longsor. Kerusakan infrastruktur jalan, irigasi dan untuk normalisasi sungai sebesar Rp.24 miliar.

"Kita masih menunggu laporan dari dinas pertanian, kemungkinan Senin sudah masuk semuanya,"tuturnya.


Hiliran Gumanti di timpa Longsor

Hujan lebat mengguyur sejumlah daerah yang berakibat longsor dan bencana lainnya juga terjadi di kawasan Kabupaten Solok. Sebagaimana yang terjadi di ruas Jalan Raya sarik Alahantigo-Sarik Talangbabungo, km 5, Kecamatan Hilirangumanti, Kabupaten Solok, Jumat (19/2) dini hari.

Jalan yang menghubungkan penduduk di Kecamatan Hilirangumanti dengan pusat ibukota Kabupaten Solok, Arosuka itu tertimbun sepanjang 30 meter dengan ketinggian dua meter. Akibatnya, tujuh ribu warga di Nagari sarik Alahantigo dan sekitarnya terisolasi. 

Camat Hilirangumanti Firmansyah didampingi anggota DPRD Kabupaten Solok asal daerah pemilihan Kecamatan Hilirangumanti Rusli Intan Sati mengatakan, longsor tersebut merupakan yang kedua kalinya menimpa Jalan Raya Sarik Alahantigo- Sarik Talangbabungo, km 5.

Sebelumnya kejadian serupa dialami jalan itu pekan lalu dan telah dibersihkan pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Namun, Jumat dini hari kejadian buruk itu kembali terjadi.

"Longsor yang lalu baru dibersihkan,sekarang datang lagi longsor baru " kata Firmansyah 
Untuk itu Camat menghimbau warga agar selalu berhati-hati dengan kondisi cuaca belakangan ini,sebab bencana bisa datang kapan saja,imbaunya. 

Komentar

Postingan Populer