Pemko Banjar Baru Kal-Sel bantu rehap Ponpes Subulussalam

PARIAMAN---Gempa yang terjadi di Padang Pariaman  tanggal 30 September 2009 membawa dampak terhadap berbagai aspek kehidupan dan aktifitas kegiatan di PPM Subulussalam. Salah satu aspek yang cukup besar pengaruhnya adalah aspek pendidikan dan pembinaan santri. Terutama pada kelangsungan proses belajar mengajar (PBM).

Hampir bisa dikatakan, sebagian besar sarana dan prasarana pendidikan, ibadah dan pemondokan yang berada di lingkungan PPM Subulussalam terkena dampak gempa tersebut. Dukungan untuk membangun kembali ruang sekolah yang rusak berat berasal dari Pemko Banjar Baru Kalimantan Selatan. Dengan menggandeng Radar
Banjar Peduli, MPI- Mitra Peduli Indonesia dan IKADI Padang Pariaman, program "mambangkik batang tarandam" melalui rehabilitasi pesantren pun dimulai.

"Dari sisi fasilitas fisik, beberapa ruang belajar, perpustakaan, koperasi dan kamar santri kondisinya hancur dan rusak berat. Dari sisi kondisi santri, ustad, dan pegawai pesantren, korban yang meninggal memang tidak
ditemui. Hanya saja secara mental, santri, ustad dan pegawai pesantren tentunya mengalami kondisi yang cukup traumatis," ungka Efri S. Bahri Direktur Eksekutif MPI-Mitra Peduli Indonesia.

Dikatakan, beberapa rumah ustad dan pegawai ikut luluh lantak akibat peristiwa gempa tersebut. Sebagian mereka dalam status sebagai pengungsi yang masih harus menetap di tenda darurat. Selain itu, pengalaman traumatis santri dan usaha bertahan hidup masih mereka rasakan membuat mereka mengalami kondisi tekanan mental yang cukup berat. Tak dipungkiri kondisi ini menyebabkan beberapa santri terpaksa mengundurkan diri dari Pondok pesantren.

Mengantisipasi kondisi tersebut Pihak pengelola  pondok pesantren berinisiatif untuk tetap menyelenggarakan program pendidikan dan pembinaan santri secara normal dan berupaya melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap bangunan fisik yang mengalami kerusakan pasca gempa. Kendala pendanaan yang dihadapi memaksa pihak pengelola untuk menggalang dana dengan jalan mengetuk hati apara aghniya, dermawan, donatur yang peduli terhadap pembinaan  kaum muslimin.

Melalui proposal ini diharapkan terkumpul dana yang nantinya akan dialokasikan untuk pemulihan kembali proses pembinaan di lingkungan pesantren baik dari segi fisik maupun mental. Mengingat begitu besarnya dampak yang ditimbulkan oleh bencana ini, maka diperlukan upaya-upaya strategis dan sinergis dari berbagai pihak yang "concern" dalam meringankan beban saudara-saudara kita yang tertimpa musibah, sebutnya.

"Upaya ini bertujuan membangun kepedulian masyarakat terhadap korban, menyelamatkan kemanusiaan korban, memulihkan rasa percaya diri korban, meneguhkan kebersaman dengan korban dan  membantu memandirikan korban," tuturnya.

Komentar

Postingan Populer