Setelah direnovasi,Masjid Syekh Burhanuddin diresmikan kembali

PARIAMAN---Bangsa Indonesia akhir-akhir ini dihadapkan pada kondisi krisis akhlak dan moral yang cukup memprihatinkan. Hal itu antara lain disebabkan hilangnya semangat keikhlasan ditandai adanya kecenderungan untuk mengabaikan nilai nilai akhlak dan moral di tengah kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.

"Terkadang dengan alasan hak azazi manusia, akhirnya nilai-nilai akhlak menjadi diabaikan, atau atas nama transfaransi akhirnya aib dan aurat diumbar secara bebas, bahkan atas nama globalisasi akhirnya semua rahasia di mana mana dibuka secara luas, sehingga membuat nilai-nilai moral tidak lagi diindahkan," demikian ditegaskan Dirjen Bimas Islam Departemen Agama RI, Nazaruddin Umar, saat peringatan haul ke 360 Pesantren Luhur Syekh Burhanuddin Tanjung Medan dan peresmian pemakaian Masjid Luhur Syekh Burhanuddin Tanjung Medan Ulaan Padangpariaman, Kamis (11/2).

Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Padangpariaman H Muslim Kasim Dt Sinaro Basa, Ketua DPP Persatuan Tarbiyah Islamiah Pusat, Basri Bermanda, Staf Ahli Gubernur Sumbar Surya Dharma Abidin, Asisten III Gubernur Sumbar H Chairul Darwis, Rektor IAIN Imam Bonjol Padang Sirajuddin Zar, Kanwil Depag Sumbar H Darwas dan ribuan jamaah dan  undangan lainnya. 

Selain meresmikan pemakaian Masjid Luhur Syekh Burhanuddin, Dirjen Bimas Islam Nazarudin Umar dalam kesempatan itu juga meletakkan batu pertama pembangunan baru pondok pesantren Luhur Syekh Burhanuddin yang terletak di kompleks Surau Gadang Syekh Burhanuddin yang begitu bersejarah itu.

Masjid Luhur Syekh Burhanuddin sendiri sebut Ketua Yayasan Pesantren Luhur Syekh Burhanuddin, Syahril Luthan Tuanku Kuniang, direhab oleh Riau Pos Group melalui bantuan sebesar Rp600 juta. Hal itu disebabkan kerusakan yang terjadi saat peristiwa gempa yang terjadi padang tanggal 30 September 2009 lalu.

Sebelumnya masjid Luhur Syekh Burhanuddin pernah dibantu oleh Menteri Agama RI sebesar Rp150 juta, namun saat pengerjaannya mencapai 70 persen tiba tiba kembali mengalami kerusakan  akibat musibah gempa.

"Pengerjaan rehab masjid ini seharusnya sudah bisa diselesaikan, namun karena berbagai faktor seperti seringnya turun hujan maka pengerjaannya belum sepenuhnya bisa dilesaikan diharapkan dalam waktu dekat proses rehab masjid ini bisa segera dirampungkan," harapnya.

Bupati Padangpariaman H Muslim Kasim dalam kesempatan itu tak luput memberikan apresiasi tersendiri terhadap Riau Pos Group yang telah membantu menyelesaikan rehab masjid Luhur Syekh Burhanuddin tersebut. Begitu pula kepada lembaga lembaga relawan lainnya yang telah banyak membantu memulihkan kembali kondisi masyarakat Padangpariaman dari keterpurukan yang mereka alami akibat musibah gempa yang terjadi pada tanggal 30 September 2009 lalu.

"Kita sangat berharap, kiranya berbagai bantuan yang diberikan itu bisa mendorong masyarakat di daerah ini bisa bangkit lebih cepat lagi," ujarnya.

Pihaknya, sebut Muslim Kasim juga memiliki komitmen yang kuat untuk membenahi berbagai fasilitas keagamaan yang ada di Padangpariaman, termasuk membenahi dan melengkapi berbagai fasilitas pendukung di kompleks makam Syekh Burhanuddin di Ulaan.

Hal itu dilakukan melalui pembangunan Masjid Raya Syekh Burhanuddin yang dibangun dengan struktur tahan gempa dan diharapkan bisa menampung sekitar 3200 orang jamaah. Demikian pula pembangunan madrasah bertaraf internasional memanfaatkan dana sebesar Rp60 miliar. Diharapkan dengan kehadiran madrasah tersebut akan mampu melahirkan ulama yang betul betul mampu menjawab tantangan berat yang dihadapi oleh masyarakat Sumatera Barat hari ini. Bupati dalam kesempatan itu juga memberikan sumbangan melalui pengurus Masjid Luhur Syekh Burhanuddin sebesar Rp25 juta. 

Senada dengan itu diakui Ketua DPP Persatuan Tarbiah Islamiah Pusat, H Basri Bermanda dan Asisten III Pemrpov Sumbar Surya Darma Abidin dalam kesempatan itu menegaskan perlunya mempertahankan warisan yang ditinggalkan oleh Syekh Burhanuddin, termasuk perlunya memelihara dan mempertahankan kelangsungan lembaga pendidikan pesantren yang ditinggalkan oleh Syekh Burhanuddin.

Keberadaan figur Syekh Burhanuddin sebut Basri Bermanda juga memiliki keterkaitan yang erat dengan Persatuan Tarbiyah Islamiah, terutama dalam mengembangkan dan mempertahankan ajaran ahlussunnah wal jamaah di tengah kehidupan umat Islam.

Komentar

Postingan Populer