Curah Hujan Tinggi,beberapa daerah di Agam rawan longsor dan Banjir

AGAM---Dampak hujan lebat yang mengguyur wilayah kabupaten Agam Senin lalu, memicu kerusakan di berbagai tempat. Tak hanya ruas jalan utama Lapau Talang-Simpang Tigo-Monggong yang mengalami kerusakan terutama saluran bandar tersumbat, tapi juga pemukiman dan persawahan penduduk ikut tertimbun lumpur.

Kawasan yang cukup parah terkena dampak banjir dan longsor terutama wilayah bawah Simpang Tigo, Garagahan ,Parik Panjang dan wilayah Ampu. Di Ampu, sekitar 4 hektar sawah produktif warga tertimbun lumpur akibat longsor dari Bukik Silayang.

Camat Lubukbasung Bambang Warsito menjawab wartawan kemarin menyebutkan, dampak hujan lebat Senin malam hingga Selasa dini hari kemarin memicu dampak serius bagi warga ,tak hanya sawah dan rumah penduduk, tapi ruas utama kota dipenuhi banjir, sampah dan kayu-kayu besar.

Khusus di Ampu, lumpur terjadi Selasa dini hari, melumat areal persawahan warga seluas sekitar 4 hektar. "Warga kembali trauma, pasalnya tahun 1980-an galodo dan longsor Bukik Silayang telah membenamkan puluhan hektar sawah warga setempat," sebut Bambang Warsito.

Dijelaskan, dampak longsor dan banjir tidak memicu korban, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah, terutama areal persawahan penduduk yang rusak tertimbun lumpur.

Tinjau Lokasi Bencana

Bupati Agam Aristo Munandar memantau lokasi bencana di Lubukbasung dan Tanjung Raya , di Lubukbasung bupati didampingi camat Lubukbasung Bambang Warsito, termasuk bencana yang terjadi di Tanjung Raya.

Bupati Agam Aristo Munandar menyebut pihaknya berupaya menangani dampak bencana yang terjadi, termasuk mengintruksikan langkah-langkah darurat yang harus diambil di lapangan, khususnya penyelematan warga ,dengan mengungsikan ke lokasi aman, termasuk langkah antisipasi lain.

Aristo Munandar menyebut, berkait program tanggap darurat di Tanjung Raya dan Malalak, pihaknya sudah melaporkan perkembangan situasi di lapangan, terutama kawasan yang kini terkena dampak longsor.

Khusus di Tanjung Raya, sebut camat Kurniawan Syahputra ,wilayah zona merah di pantai Barat danau Maninjau kembali terisolasi karena beberapa ruas jalan kembali diputus longsor, bahkan beberapa jembatan darurat yang dibangun ikut dihanyutkan longsor, juga di Batu Nanggai, jembatan darurat dari pohon kelapa ikut hanyut.

Kemarin, alat berat yang disiagakan di kawasan longsor di Pantai Barat Maninjau kembali bekerja, untuk membersihkan beberapa titik yang rusak akibat longsor. Sementara 170 KK warga di zona merah terutama di nagari Tanjung Sani masih diungsikan ke Sungai Batang.

"Kita masih memantau perkembangan situasi, karena cuaca masih belum stabil, potensi hujan masih tinggi sesuai prediksi hingga akhir Februari mendatang," sebut Kurniawan Syahputra.

Di wilayah kabupaten Agam sendiri, seluruh kecamatan sangat rentan bencana, apalagi saat musim penghujan. Hujan lebat dalam 1 jam saja, sudah memicu berbagai bencana , baik longsor maupun banjir besar.

Komentar

Postingan Populer