Bendungan Irigasi Ambruk,Ratusan Hektare sawah terancam

PASAMAN---Tubuh Bendungan Irigasi Padang Sarai Nagari Aia Manggih Kecamatan Lubuak Sikapiang Kabupaten Pasaman, Kamis (11/2) sekitar pukul 10. 00. WIB, ambruk. Padahal pada saat itu air yang mengalir di Batang Sumpur tersebut, tidaklah besar, bahkan tergolong kecil dari biasanya. Kondisi itu, kontan mengejutkan dan menjadi perbincangan warga masyarakat khususnya para petani yang sawahnya terancam kekeringan pasca kejadian itu.  

Martulus (43) salah seorang ninik mamak Jorong Ambacang Anggang mengatakan keheranannya atas ambruknya bendungan tersebut. “Belum berapa lama dibangun, lah, sekarang sudah runtuh, ujarnya seraya mempertanyakan apakah pembangunan bendungan itu sudah sesuai dengan bestek dan speck perencanaan semula, "ujarnya geram.

Senada dengan itu, Namang (50) petani warga Ambacang Anggang juga sangat terkejut dengan rusaknya bendungan tersebut. “Disaat rubuhnya bangunan tersebut, air batang sumpur sangat kecil, cerita petani yang memiliki sawah yang irigasinya berasal dari bendungan itu, seraya mengayun “bae” (Palu Besar) guna menanam patok untuk irigasi darurat.

Ditambahkan juga oleh Eko (30) warga Ambacang Anggang, jika bendungan itu tak cepat diperbaiki, maka ratusan hektare sawah masyarakat yang telah tertanami dan selesai digarap menggunakan tractor terancam kekeringan, yang tentu saja akan sangat merugikan masyarakat petani.

Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pasaman Edi Zubir S ST, mengatakan, bendungan Daerah Irigasi Padang Sarai itu, memang baru saja direhabilitasi Tahun Anggaran 2009. Untuk memastikan penyebab dan latarbelakang robohnya tubuh bendungan yang menelan alokasi anggaran rehab sekitar lima ratus juta rupiah itu, Dinas PU dan instansi terkait melakukan rapat pengkajian hal dimaksud.

Disebutkan, mengacu kontrak kerja antara Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pasaman dengan pelaksana CV Wiki Ardi, dipastikan bendungan itu rusak dalam masa pemeliharaan yang mestinya berkakhir bulan Maret nanti, jelas Edi Zubir.

Secara terpisah, PPTK Rehabilitasi Bendungan Irigasi Padang Sarai, Satria Dharma juga mengakui bahwasanya masa pemeliharaan bangunan itu belum berakhir  hingga jebolnya bendungan tersebut.

“Untuk memastikan penyebab hal itu, akan dilakukan penelitian dan pengkajian lebih mendalam, "ujarnya.

Terkait tentang kemungkinan adanya indikasi pelaksanaan yang tidak sesuai dengan spek teknis atau bestek, sehingga menyebabkan rusaknya bendungan itu, Satria Dharma dengan tegas mengatakan hal itu sangat tidak mungkin.

“BPKP saja memuji hasil kegiatan tersebut, paparnya seraya menyebutkan pihak rekanan saat melaksanakan kegiatan tidak hanya secara manual, akan tetapi dengan alat berat, "katanya.

Kendati apa penyebab dan latar belakang rusaknya bendungan irigas Padang Sarai itu belum disimpulkan, akan tetapi masyarakat hanya berharap, agar bendungan tersebut bisa segera diperbaiki dan berfungsi sebagaimana mestinya agar masyarakat bisa bercocok tanam. Saat media ini kelokasi, terlihat sudah ada upaya pembangunan irigasi darurat dari warga secara swadaya

Komentar

Postingan Populer