Perampok Bersenjata Api beraksi di Pariaman

PARIAMAN,----Dimana pun kita berada kewaspadaan diperlukan terhadap segala kemungkinan ancaman bahaya dan tindak kekerasan. Bila itu tak diindahkan, mungkin suatu saat anda yang akan menjadi korban.

Seperti kejadian baru saja terjadi di Kota Pariaman, Senin (1/2). Seorang warga harus dilarikan ke rumah sakit akibat tindakan kekerasan yang dilakukan  perampok dengan menggunakan senjata  api jenis rakitan. Satu proyektil peluru hampir saja bersarang di dalam perut warga itu. Namun, nasib baik masih berpihak padanya. Peluru yang ditembakkan pelaku hanya menyerempet perut korban. Pelaku berhasil melarikan diri setelah korban bersimbah darah.

Terkait kasus di atas, jajaran Polres Padangpariaman akan mendukung Polresta Pariaman untuk mencari pelaku.

Seperti ditegaskan Kapolres Padangpariaman, AKBP Drs Eko Nugrohadi MSi, beberapa saat lalu. Kapolres mengaku siap bekerjasama dengan jajaran Polresta Pariaman untuk menangkap pelaku.

"Anggota akan saya kumpulkan begitu juga fungsi serse untuk membuat tim khusus untuk mencari pelaku walaupun kejadiannya di wilayah hukum Kota Pariaman. Selanjutnya kita juga akan menurunkan intel untuk mencari informasi. Sedangkan, anggota lain seperti Lantas dan Polsek yang ada di lapangan berpakaian dinas, juga disiapkan," tegas Kapolres.

Kapolres mengimbau agar masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan terkait kejadian di wilayah Kota Pariaman tersebut. Masyarakat jangan terlena dengan peluang kejahatan yang bisa saja terjadi kapan pun. Selain itu Kapolres juga mengimbau, agar masyarakat selalu waspada bila membawa barang-barang berharga dan membawa perhiasan di tempat-tempat ramai. Dan bila mengambil uang di bank agar meminta kawalan dari aparat polisi. "Kita harap ini menjadi perhatian dari masyarakat," tukasnya.


Hp Raib di Toko sendiri

Ditempat terpisah,sebuah  HP  pemilik Toko Jilbab di Bukittinggi jadi sasaran maling di siang bolong.
Sungguh malang nasib yang dialami Nirma (47) warga jalan Pemuda Bukittinggi, pasalnya HP yang diletakkan begitu saja di dalam toko disikat calon pembeli yang pura-pura bertanya. Korban lengah sebab ketika kejadian pengunjung toko juga dalam kondisi ramai, dan calon pembeli sebagai pelaku masuk ke dalam toko dengan alasan untuk melihat barang yang lain.

Berdasarkan informasi yang berhasil dilangsir di Mapolsekta Bukittinggi beberapa waktu lalu dari keterangan Kapolresta melalui Kapolsekta AKP Iwan Ariyandhy didampingi Kanit Reskrim Iptu Rahmad Natun SH kalau kejadian pada Kamis (28/1) sekitar pukul 16.30 WIB di toko jilbab milik korban di Banto Trade Centre (BTC) Bukittinggi, kalau yang diduga pelaku adalah perempuan tiga orang berusia sekitar 40 an tahun dengan modus pelaku lain pura-pura bertanya dan yang lainnya masuk ke dalam toko dengan alasan ingin melihat barang yang lain.

Dijelaskan Natun, berdasarkan keterangan dari korban, kalau kejadian berawal, ketika dia bersama seorang anaknya dan salah seorang karyawannya sedang menunggui tokonya, tiba-tiba datang perempuan tiga orang dan langsung menanyakan harga dan jenis jilbab.

Selanjutnya salah seorang masuk ke dalam toko menanyakan barang yang lain diladeni oleh anak korban. Ketika akan mengambilkan barang yang tunjuk pelaku, anak korban meletakkan begitu saja HP ditangannya di tengah tumpukan jilbab yang lain. Selanjutnya, pelaku dengan memegang dua helai jilbab sambil membandingkan keduanya langsung menutup HP dengan sehelai jilbab yang ada di tangannya.

Tidak berapa lama setelah itu, ketiganya langsung pergi dan tidak jadi membeli. Sekitar 10 menit tiga perempuan itu meninggalkan toko korban, korban berniat akan menelfon seseorang dan menanyakan HP pada anaknya. Tapi setelah dicari-cari kesana kemari di tumpukan jilbab dalam toko, ternyata hasilnya tetap nihil.

Dengan tidak adanya HP yang dimaksud, korban langsung curiga kalau tiga perempuan tersebut yang mengambil HP Nokia E 63 miliknya, ketika dikejar keluar BTC, ternyata yang dimaksud sudah menghilang. Atas kejadian itu, korban langsung melapor ke Mapolsekta Bukittinggi dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 3,2 juta.

Menanggapi masalah ini, Kapolsek menjelaskan kalau kasus tersebut dalam penyelidikannnya. " Kita hanya bepesan, aga masyarakat harus hati-hati meletakan barang berharganya, sebab pencurian dengan modus yang bermacam-macam sedang marak,"terang Kapolsek menghinbau.

Komentar

Postingan Populer