Akibat hujan deras,Longsor dimana-mana

SOLOK---Pelanggan Telkom di Solok Selatan mengeluh. Jaringan speedy maupun telepon kabel, rusak sampai 15 jam sehari. Akibatnya, pengusaha warnet terancam merugi.

Ridwan, warga Muaralabuh mengungkapkan, gangguan jaringan dari perusahaan telekomunikasi itu acapkali terjadi. Terlebih, dua hari lalu. Minggu (7/2), pagi sekitar pukul 09.00 jaringan Speedy normal. Tapi sekitar satu jam kemudian, jaringan kembali rusak.

"Kalo mode ko taruih, baa ka manggaji karyawan. Padahal, hari Minggu ko nan sangek rami urang main di warnet, "tuturnya mengeluhkan layanan perusahaan pelat merah itu.

Dipastikan, seluruh Warnet yang ada di Solsel, memakai jaringan speedy. "Ondeh, baa Telkom ko, awak ka mangirim berita ke redaksi, "keluh seorang wartawan sebuah media cetak lokal.

Dikonfirmasi, Teknisi Telkom Muaralabuh, Nofrizoni menyebutkan bahwa kerusakan jaringan disebabkan karena adanya bencana longsor di Lubukbatugajah, Kabupaten Solok.

"Masalah kerusakan jaringan, saat ini sedang dikerjakan (diperbaiki-red) oleh tim. Memang, kemarin (6/2) jaringan sempat putus, dan tadi pagi (7/2) hidup lagi. Itu kan karena bencana alam, tidak disengaja, "ujarnya tanpa mengatakan kapan kepastiannya jaringan akan pulih kembali.

Di Agam,SMPN 02 Sianok ditimbun Longsor

Cukup tingginya curah hujan Kamis malam (4/2) lalu, menyebabkan longsor pada beberapa tebing dan bukit di kawasan Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam. Kendati longsoran itu tidak terlalu besar, namun SMP Negeri 02 Sianok, IV Koto Agam, ikut tertimbun.

Longsoran bercampur lumpur hitam merendam sekolah dan memasuki ruang kelas. Dari kondisi tersebut, Proses Belajar Mengajar (PBM) di SMP Negeri 02 itu pun terganggu dan siswa terpaksa diliburkan sejak Jumat (5/2) hingga Sabtu (6/2).

Karena lumpur yang menimbun pekarangan dan ruang kelas setingi 30 centimeter, bersama camat setempat, kepala sekolah dan majelis guru serta walimurid, Minggu (7/2) melakukan goro membersihkan pekarangan sekolah yang tertimbun lumpur, sekaligus memperdalam aliran yang sudah dangkal sepanjang 500 meter.

Menurut Kepala SMP Negeri 2 Sianok, Yasinar, S.Pd, diliburkannya siswa selama dua hari itu, sekaitan dilaksanakannya goro secara marathon bersama siswa dan majelis guru. "kemarin merupakan   puncak pelaksanaan goro bersama masyarakat membersihkan material longsoran dari pekarangan sekolah,”ujar Yasinar.

Senin (8/2) ini, dijadwalkan siswa kembali belajar seperti biasa. Kepada walimurid dan seluruh masyarakat yang telah dengan ikhlas membantu goro untuk membersihkan material lumpur di sekolah, Yasinar pun menyampaikan rasa terimakasih.

Sementara itu, Camat IV Koto, M Arsyid, yang langsung memimpin goro tersebut, mengakui bahwa sejumlah nagari di Kacamtan IV Koto, memang terdapat sejumlah titik rawan longsor, namun sejauh ini belum ada yang menimpa rumah warga. Kendati demikian, setiap warga diminta harus tetap waspada bila curah hujan tinggi.

Longsor di Pasaman Barat disebabkan oleh maraknya illegal Logging

Sedangkan Bencana tanah longsor yang melanda Kampung Durian Hutan Kejorongan Paraman Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau Kamis, (4/2) lalu diduga kuat akibat maraknya praktek illegal logging (pembalakan liar) di kawasan tersebut.

Dugaan ini berdasarkan dari fakta di lapangan dimana longsor yang didahului oleh air bah banyak menghanyutkan kayu-kayu gelondongan siap olah hasil dari para pembalak liar.

“Kita tidak menuduh telah terjadi aksi pembalakan liar di kawasan  hutan itu, namun kuat dugaan bahwa kejadian ini bisa saja mengarah ke sana, dan ini bisa kita lihat sendiri faktanya di lapangan. Banyak kayu-kayu gelondongan yang di hanyutkan oleh air bah,” ujar Kapolsek Talamau, Iptu Muzhendra.

Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan razia besar-besaran untuk mengungkap praktek illegal logging di wilayah tersebut. “Kita akan memburu dan menangkap para perusak hutan serta penadah hasil hutan yang tak disertai dokumen resmi dari pihak terkait dalam mengolah hasil kayu hutan,” jelasnya.

Berdasarkan dari data Dinas Kehutanan Pasbar, dari 175 ribu hektar luas kawasan hutan yang ada di Pasbar termasuk hutan cagar alam, dimana hampir sekitar 30 persennya dalam kondisi kritis akibat praktek illegal loging tersebut. Luas hutan kritis ini, katanya akan terus bertambah, jika praktek pembalakan liar ini dibiarkan begitu saja oleh masyarakat.

Ditambahkannya, praktek penebangan liar ini akan mudah diungkap jika semua pihak ikut berpartisipasi untuk melaporkan setiap kali ada tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab yang akan merusak hutan.

Jika hanya mengandalkan dari satu pihak saja, jelasnya maka akan cukup sulit. Sebab, petugas atau personil yang ada saat ini sangatlah terbatas. “Maka oleh sebab itu, kami harapkan peran serta seluruh masyarakat dalam menjaga kawasan hutan kita ini dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab” harapnya.

Kepala Kantor Kesbanglinmas Pasbar Edy Murdani melalui stafnya Afrizal mengatakan sebanyak 600 KK yang mengungsi pasca terjadinya bencana longsor, hari ini sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Meskipun begitu, pihaknya tetap meminta kepada masyarakat yang tinggal di lereng-lereng bukit agar selalu meningkatkan kewaspadaannya terhadap kemungkinan terjadinya bencana.

Diberitakan sebelumnya, hujan lebat yang mengguyur Pasbar Kamis (4/2) lalu mengakibatkan longsor di Kampung Durian Hutan Kejorongan Paraman Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau.

Meski tidak ada korban jiwa, namun sebanyak 600 KK di sekitar lokasi longsor terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu guna menghindari terjadinya longsor susulan. Musibah longsor juga mengakibatkan satu buah Masjid Babussalam rusak berat akibat diterjang potongan kayu dan air bah. 

Komentar

Postingan Populer