Peringatan satu Abad Muhammadiyah di Padang

PADANG---Mantan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang juga Ketua MPP Partai Amanat Nasional, Prod.Dr.H.Amien Rais hadir di lapangan Imam Bonjol, Padang, Sabtu (6/2) pada peringatan satu abad Muhammadiyah.

Amien Rais beserta ibu datang bersama rombongan, antara lain Menteri Hukum dan HAM Kabinet Indonesia Bersatu II, Patrialis Akbar, Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, Anggota DPR RI, Taslim, Asli Chaidir, dan Muntaz Rais, Walikota Padang, Fauzi Bahar, serta pengusaha ranah minang, Edi Yusfi.

Kedatangan Amien Rais yang terlambat sekitar satu setengah jam dari jadwal sekitar pukul 9.00 WIB tidak menyurutkan niat dan semangat warga persyarikatan Muhammadiyah, Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, para siswa-siswi dari SD-Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan warga Kota Padang untuk menanti kedatangan mantan orang nomor satu di ormas yang didirikan KH.Ahmad Dahlan tersebut.

Pada peringatan satu abad Muhammadiyah dengan tema Semangat Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Mungkar, Tajdid dan Ukhuwah: Selamatkan Ranah Minang Dari Bencana Gempa, warga persyarikatan mendengarkan tausyiyah dari Amien Rais sekitar 45 menit.

Saatnya Muhammadiyah sebagai Lokomotif Bangsa

Pada kesempatan tersebut,Mantan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang juga tokoh reformasi, Amien Rais memberikan tausyiyah di hadapan ribuan kader, simpatisan Muhammadiyah se Sumbar serta warga Kota Padang di Lapangan Imam Bonjol.
Dalam tausyiyah berdurasi sekitar 45 menit tanpa teks tersebut, Amien Rais sempat berkelakar jika dirinya tidak tahu apa yang akan disampaikannya lagi, karena semua ide yang ingin disampaikannya telah disampaikan oleh pimpinan Muhammadiyah, Aiyiyah dan Sekda Propinsi Sumbar dan Walikota Padang.

"Saya tidak tahu akan menyampaikan apa lagi, karena semuanya telah lengkap disampaikan dalam kata sambutan. Berarti mereka telah mencuri ide saya,"kata Amien yang disambut tawa para hadirin.

Amien Rais kemudian mengulas perjalanan Muhammadiyah yang Sabtu (6/2) ini telah memasuki usianya yang ke 100 tahun 55 hari. Dikatakan Amien, meskipun Muhammadiyah lahir dan remaja di Kauman, Yogyakarta, akan tetapi Muhammadiyah besar dan dewasa di Kota Padang dan Padangpanjang, Sumbar.

"Dengan usia yang telah lebih dari satu abad, Muhammadiyah justru tidak pikun. Makin tua makin bertenaga,"kata Amien Rais.

Dikatakan Ketua MPP Partai Amanat Nasional ini, rahasia Muhammadiyah makin bertenaga adalah keikhlasan untuk menyebarkan amal shaleh di muka bumi ini.

"Orang ikhlas akan diridhoi oleh Allah SWT sehingga usianya panjang,"ujar Amien.

Dijelaskan lebih lanjut, kita ber-Muhammadiyah adalah untuk menyelamatkan ukhrawi (akhirat) dengan bendera

amar ma'ruf nahi mungkar. Satu abad bukanlah waktu yang singkat untuk menerobos arus menentang penjajah. Apalagi dakwah Muhammadiyah dikenal dengan dakwah kulturalnya.

"Diperlukan semangat pembaharuan dan tajdid di dalam Muhammadiyah. Bagaimana mungkin Islam akan kuat jika kunci-kunci keberagamaan, seperti ekonomi, politik, IPTEK, pendidikan dan aspek lainnya tidak ada di tangan kita, umat Islam Indonesia?,"tegasnya.

Menurut Amien, Indonesia mempunyai potensi kebangkitan Islam yang sangat bagus jika setiap umat Islam berfikir dan bertekad untuk bangkit. Bahkan, sebagian kaum muda Muhammadiyah bertekad menjadikan Muhammadiyah sebagai lokomotif peradaban utama.

Musibah, Bentuk Sayang Allah
Dalam kesempatan itu, Amien Rais juga mengingatkan kepada warga Sumatera Barat bahwa musibah gempa bumi yang tejadi adalah sebagai bentuk peringatan bagi umat manusia.

"Terjadinya berbagai musibah, apakah gempa, tsunami, dan lain sebagainya bukan karena Allah SWT benci kepada umat Islam, tetapi karena Allah sayang kepada kita,"ucapnya.

Meskipun demikian, kata Amien, Allah juga memberikan peringatan kepada kita jika sudah terkena gempa bumi tetapi kita tidak mau kembali kepada Allah, maka Allah akan memberikan kesenangan kepada kita, hingga hal-hal yang haram semakin merajalela di tengah-tengah masyarakat.

"Ketika ia sudah berada di puncak kesenangan, Allah akan menghancurkan mereka kepada kehancuran yang paling hina,"kata Amien Rais memperingatkan.
Maka sudah sepatutnyalah kita selalu ingat dan kembali kepada segala perintah dan suruhan Allah seperti yang di contohkan oleh nabi Muhammad SAW.

Komentar

Postingan Populer