Galodo Gunuang Sago

50 KOTA---Galodo melanda Kanagarian Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, Senin (22/03/2010) sekitar pukul 18.30 WIB tadi. Daerah tersebut terletak di kaki Gunung Sago.
Koordinator Pusdalops Sumatera Barat Ade Edwar mengatakan, galodo itu setidaknya melanda dua nagari di Lareh Sago Halaban yakni Nagari Labuh Gunung dan Nagari Batu Payuang.
"Kejadiannya baru setengah jam lalu, kami masih mengumpulkan data dan informasi, sejauh ini baru dua nagari itu dilaporkan terkena dampak, belum tahu apakah ada korban jiwa atau tidak," kata Ade Edwar kepada Wartawan melalui telepon beberapa saat sesudah kejadian.
Menurut Ade, tim Satlak dari Limapuluh Kota dibantu Satlak Payakumbuh dan Bukittinggi kini telah berada di lokasi bencana.
Sementara seorang warga Air Tabit, Kabupaten Limapuluh Kota, Tata (28 tahun) mengatakan, hujan lebat memang terjadi sekitar pukul 16.30 WIB sore tadi. "Usai hujan saya dapat informasi ada longsor, lalu ada juga info soal meluapnya Sungai Bai di Balai Jaring," katanya.

100 Rumah Rusak Dihantam Galodo

Korban jiwa galodo dari Gunung Sago yang menyapu sebagian Kecamatan Lurah Sago Halaban di Kabupaten Limapuluh Kota senja kemarin (Senin, 22/3/2010) hampir dipastikan tidak ada. Namun sekitar 100 rumah warga, pasar, dan jembatan rusak dari berat hingga ringan.

Demikian disampaikan Koordinator Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana Pemprov Sumatera Barat Ade Edward  pagi ini, Selasa (23/3/2010) pukul 08.00 WIB.

Menurut Ade, hampir tidak adanya korban jiwa disebabkan oleh material galodo atau air bah yang encer dan tidak begitu banyak material, sehingga membuat korban yang tertimpa masih bisa menyelamatkan diri.

"Ada tiga orang yang terseret air lumpur, tapi masih bisa menyelamatkan diri, kalau galodo atau longsorannya tidak encer tentu mereka kesulitan menyelamatkan diri," ujar Ade yang memantau Tim SAR yang diturunkan dari Padang sejak tadi malam.

Sementara sejumlah tenda disiapkan untuk menampung ratusan pengungsi. Ade mengatakan, logistik untuk para korban yang mengungsi masih bisa ditanggulangi di Kabupaten Limapuluhkota. Namun bantuan SAR dan alat berat dibutuhkan dari luar kabupaten itu.

Sekitar 40 tim SAR dari Pemprov Sumbar, Kota Padang, Kota Padangpanjang, dan Bukittinggi diturunkan ke lokasi sekitar dua jam sejak kejadian. Tim juga dibantun pasukan Zeni Tempur TNI AD Payakumbuh dan Polres Kota Payakumbuh. Hingga kini tim SAR masih berada di lokasi.

Tim juga mulai membersihkan sepotong-sepotong badan jalan yang tertimbun longsor. Namun jalan raya Payakumbuh-Lintau-Tanahdatar masih terputus.

"Sebab di Lintau juga ada galodo yang sama meski tidak begitu parah namun menutup badan jalan dan jembatan," kata Ade.

Galodo terjadi sekitar pukul 5.00 WIB hingga Magrib Senin (22/3/2010) kemarin. Hampir dalam waktu bersamaan sejumlah tempat dihantam air bah encer berwarna hitam pekat. Namun galodo terbesar menganghantam sungai Batang Langkin yang melewati dua Nagari di Lurah Sago Halaban, terus ke Pakan Rabaa dan bermuara di Batang Sinamar.

"Kami masih mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Sago berhati-hati karena hujan masih turun dan rawan galodo susulan," ujar Ade

Komentar

  1. ayo kembali kita sayangi alam. lindingi semua yang ada di alam

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer