Dampak Galodo,Payakumbuh rugi 5,4 Milyar

PAYAKUMBUH---Meski Kota Payakumbuh ‘hanya’ terkena luapan galodo Gunung Sago. Namun, kerugian di kota Batiah tersebut, ternyata besar juga. Mencapai Rp 5,4 Miliar. Terdiri dari Rp 2,4 Miliar di Kecamatan Payakumbuh Selatan dan Rp 3 Miliar di Kecamatan Payakumbuh Timur.

Menurut Camat Payakumbuh Selatan Elfriza Zaharman, galodo pada Selasa sore, membuat sejumlah wilayah di kecamatannya tergenang air bercampur tanah dan kayu. Akibatnya, sekitar 30 hektare sawah mengalami kerusakan hebat. Begitupula dengan 10 petak kolam ikan warga. Disamping itu, 2 jembatan juga putus, puluhan irigasi rusak, dan 20 meter jalan terban.

“Daerah paling banyak kena adalah Kelurahan Ampangan, Kapalo Koto, dan Sawah Padang yang semuanya masuk dalam Nagari Aua Kuniang,” kata Elfriza Zaharman, camat wanita satu-satunya di Kota Payakumbuh.

Sementara itu, Camat Payakumbuh Timur Dafrul Pasi menyebutkan, galodo Gunuang Sago merembes di 6 kelurahan di wilayahnya. Masing-masing  Padangalai, Balaijariang, Bodi (Nagari Aia Tabik). Kemudian, Balai Nan Tuo Tiaka, Balai Batimah, dan Kelurahan Payobasuang.

“Akibatnya, 35,5 hektare sawah tertimbun lumpur dan pasir, 1 ekor kerbau mati, jembatan gorong-gorong patah, irigasi tersier di  Padangalai dan Balaijariang, rusak sekitar 300 meter.

Atas musibah di dua kecamatan ini, Wali Kota Payakumbuh Josrizal Zain, Kamis (25/3/2010) sudah menggelar rapat kordinasi. Hasil rapat disepekati, satu minggu setelah kejadian, akan digelar goro tingkat nagari untuk membersihkan saluran irigasi. Kemudian, untuk sawah terkena galodo karena tak bisa ditanam padi, maka untuk dua musim panen,  pemiliknya atau petani diajak beralih tanaman.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer