Tuntut Tanah Ulayat,Suku Tanjung Demo PT.MA


Aksi protes Suku Tanjung Manggopoh dilahan ulayat milik mereka yang diolah PT. Mutiara Agam ( MA ) kian hangat. Ribuan anak kemenakan Suku Tanjung terus bertahan ditenda-tenda yang mereka dirikan di areal perkebunan itu.

Sesuai tuntutan mereka, PT.MA harus menyerahkan lahan ulayat milik Suku Tanjung seluas 2.500 hektar yang selama ini sudah dikusai, termasuk ganti rugi Rp.203,7 miliar akibat kerugian yang dialami Suku Tanjung sesuai putusan pengadilan negeri Lubukbasung.

Bahkan, aksi terakhir mereka beberapa waktu lalu mendapat dukungan moral dari seluruh komponen masyarakat Durian Kapeh, Tiku Utara dengan aksi pemasangan portal jalan di simpang Durian Kapeh .

Warga menuntut PT.MA berkait dengan masalah lahan, termasuk pengukuran ulang lahan yang selama ini diklaim milik PT.MA ,karena warga memprotes, dari total areal 20.000 hektar yang diklaim milik PT.MA ,banyak terdapat lahan milik warga dan kaum mereka.

Koordinator aksi Edlerman ,Jufri Nur dan Andri Tanjung, menyanyangkan pernyataan Janu Priyatno dari PT.MA yang meminta warga menghomarti hukum dan meminta perlindungan hukum.

“ Mestinya pernyataan seperti itu tidak dikeluarkan sehingga tidak memancing warga untuk bereaksi, “ tegas Jufri Nur.

Dijelaskan Jufri Nur, masyarakat sangat kecewa dengan pernyataan staf PT.MA yang selalu mengkedepankan persoalan hukum, sementara mereka sendiri tidak menghormati hukum, dibuktikan hingga kini putusan pengadilan negeri Lubukbasung diabaikan.
Sementara itu, menurut rencana, hari ini (Senin, 30/11) pertemuan kedua belah pihak kembali digelar. Namun belum diperoleh konfirmasi tempat pertemuan digelar.

“ Kita justru berharap, pertemuan yang digelar Senin , bisa membuahkan hasil dan tuntutan kaum kami bisa dipenuhi, “ ulas Jufri Nur beberapa waktu lalu.

Sementara itu dari pantauan dan informasi yang diperoleh dilapangan, jumlah warga yang bertahan ditenda semakin banyak. Menurut koordinator aksi Edlermen pada Minggu (29/11), tercatat sebanyak 1.500 anak kemenakan menghuni tenda-tenda darurat.

Komentar

Postingan Populer