Bayi lahir dengan usus di luar perut


"Tanda-tanda kiamat semakin dekat adalah semakin banyaknya hal-hal aneh yang terjadi didunia ini.seperti halnya yang terjadi di kampuang kito ini,inilah berita selengkapnya."

Suliki,50 Kota.
Sungguh malang, bayi perempuan berusia empat hari yang lahir Selasa (16/11) lalu di RSUD Suliki keluar ususnya. Bayi pasangan Afridayona (25) dan Jhon Hendri (35) warga Jorong Banjalaweh Ketek Kecamatan Bukik Barisan Limapuluh Kota ini lahir dengan keadaan usus berada di luar rongga perut (Gastro Schiezis).
Anak Yona kini harus dirawat dengan bantuan inkubator. Anak malang ini lahir sekitar pukul 12.30 WIB normal hingga berita ini diturunkan masih dirawat di sana. Tim medis RSUD Suliki saat selesai melakukan proses kelahiran dengan cepat melakukan tindakan penyelamatan.
Usus bayi Yona langsung dibungkus dengan kantong steril agar tidak mengalami kekeringan atau robek. Tindakan ini masih tindakan sementara.
Kepala RSUD Suliki, Dr Adel menyebutkan bayi Yona tengah berada di ruang Perinatologi. Dr Surya dan asisten bedah dokter Agus Supriyadi menjelaskan bahwa hal ini bisa disebabkan karena faktor kurangnya asupan gizi ibu saat kehamilan atau pengaruh obat-obatan. Faktor lain tentu saja masih mungkin menjadi penyebabnya.
Dr Surya menjelaskan, tindakan perawatan dan defensif akan dilakukan segera, memasukkan usus ke dalam perut bayi. Namun, untuk tindakan selanjutnya, serta untuk lebih baik lagi harus dilakukan di RSUP Dr M Djamil Padang.
Miskin Papa
Yona dan Hendri adalah keluarga miskin. Pekerjaan utama sebagai petani tak bisa membiayai perawatan anak pertamanya ini. Apalagi, kondisi sang anak yang membutuhkan penanganan medis ekstra tinggi.
Malangnya lagi, pasangan Yona dan Hendri belum terdaftar dalam program Jamkesmas maupun Jamkesda. Yona menangis terisak-isak, perawatan bayinya kini ditanggung dalam status pasien umum. Yona sendiri tak mampu memikirkan bagaimana kelanjutan perawatan sang anak kemudian.
Yona mengharapkan agar ada dermawan yang mau membantu perawatan anaknya ini. Operasi pemasukan usus saja akan memakan biaya besar. Darimana lagi pasangan keluarga miskin ini akan mendapatkan dana operasi yang mahal itu.
Saat ini biaya harian pasien sesuai Perda No. 2 Tahun 2008 yang diberlakukan di RSUD Suliki, sekitar Rp220.000,- termasuk biaya rawat inap, oksigen dan injeksi anti infeksi. Enam bulan, keluarga Yona harus menyiapkan dana sebesar Rp. 39.600.000,-  plus biaya kini sebesar Rp.2.900.000,-.
"Jika tidak ada juga jalan keluar, saya harus membawa bayi ini pulang. Meski ususnya masih di luar," terang Yona sedih.
Pihak RSUD Suliki sangat berharap agar Yona tidak membawa pulang anaknya, sebelum perawatan dilakukan. Sebab, risikonya sangatlah tinggi. Anak Yona bisa infeksi, atau luka ususnya. Ini sangat berbahaya. Bantuan pembaca sangat diharapkan mereka.[padek}

Komentar

Postingan Populer