Menari diatas ombak Mentawai


MENTAWAI,Tingginya gelombang menjadi alasan sebagian orang ngilu berkunjung ke Kepulaan Mentawai. Namun bagi pesurfing terjangan ombak atau lorong gelombang di Bumi Sikerai ini justru dijadikan tempat berlabuhnya. Tidak kurang dari 400 spot surfing (titik selancar) di Lautnya, hingga Surfing menjadi ikon Mentawai yang terkenal di seluruh dunia.

Berselancar di pantai Kabupaten Kepulaun Mentawai seolah sudah jadi pemainan anak nagari di sana. Seperti di Pantai Mapadegat, Pulau Si Pora-Tuapejat (Ibokota kabupaten Mentawai-red) senantiasa di penuhi para pesurfing dari anak-anak hingga dewasa. Dengan menggunakan potongan papan dan bongkahan kayu yang dibawa hanyut gelombang ke bibir pantai, para bocah lelaki dan perempuan ikut bergaya serupa jagoan surfing.

Para para pesurfing asing yang bertandang ke Mentawai pun mengakui kehebatan anak-anak pulau Mentawai dan kadang harus berfikir dua kali untuk mengalahkan para pesurfing Mentawai. Untuk mengungkapkan kekagumannya, para bule bangga jika papan selancarnya di bumbui tandatangan para pesurfing Mentawai yang mengalahkan mereka. Hinggga tak hayal banyak para perurfing handal lahir dari rahim ranah dukun (Bumi Sikerei-red) itu.

Di Mentawai, selancar biasanya dilakukan di Pulau Nyangnyang, Karang Majat, Masilok, Botik, Mainuk dan pantai lainya. Biasanya ombak yang terbagus hadir pada bulan Februari. Bagi surfer bestseasonnya pada bulan Mei, Juli, Agustus. Bulan September adalah saat paling ramai dan banyak terdapat spot wafeworld class. Menurut keterangan pengelola resort setempat Puncak kunjungan wisatawan ada di bulan Juli dan Agustus karena saat itu ketinggian ombak di Mentawai mencapai 7 meter.

Secara geografis Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Barat. Luas wilayahnya mencapai 6.011,35 Km2 dengan penduduk berjumlah 384.718 jiwa, meliputi 17 Kecamatan. Wilayah Mentawai ini di sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara, di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman, di sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia dan di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan. Semenjak tahun 1990-an Mentawai terkenal dikalangan para peselancar Internasional.

Menurut Wakil Bupati kepulan Mentawai Yudas Subaggalet,  Ombak di Mentawai menempati urutan ke 3 terbesar setelah Hawai dan Tahiti. Sedangkan Bali hanya di peringkat 17 dan Sumbawa diperingkat 19. Selain surfing, Mentawai juga menyajikan pemandangan alam dan laut, pasir putih, seni budaya masyarakat asli Mentawai.

"Kehadiran turis asing juga membuat sejumlah tempat di Mentawai ditumbuhi resor mewah, terutama di kawasan pantai yang memiliki ombak yang baik untuk selancar. Di resor-resor itu turis berduit menikmati eksotisme Mentawai yang terdiri dari 213 pulau sekaligus untuk berselancar. Ombak di kepulauan Mentawai oleh berbagai organisasi selancar merupakan terbaik ketiga sejagat setelah Hawaii dan Tahiti," ungkap Yudas Subaggalet.

Kata Yudas, selain terkenal cantik, Mentawai juga berperan penting bagi konservasi. Sejak tahun 1981, Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) menetapkan Pulau Siberut di Mentawai sebagai salah satu cagar biosfer sehingga keberadaannya harus dilindungi dan dijauhkan dari eksploitasi.

Komentar

Postingan Populer